Kabar Terkini

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
guru penjas SMAN 1 Kkedungwuni,Pekalongan

Jam Blog Pak Pepen

Penjasorkessmandung
RSS

About

Selamat Datang di Blog Nurefendi Penjas Orkes SMANDUNG

SENAM AEROBIK ( MATERI BHN AJAR KELAS X )

     Pada saat ini, senam aerobik telah jauh berkembang pesat dan berbeda. Sekarang aerobik bisa dilakukan secara individu dengan menirukan gerakan senam yang terdapat dalam CD senam aerobik yang banyak beredar di pasaran, misalnya CD karya Berty Tylarso, Rudi pocco-pocco, Ester suwito dll. Aerobik dapat pula dilakukan secara berkelompok, misalnya di pusat-pusat kebugaran, instansi dinas, jum'at dan minggu pagi serta acara-acara lainnya.

A.  Pembagian senam Aerobik menurut cara melakukan dan musik pengiring, yaitu :
  • high impact aerobics ( senam aerobik aliran gerakan keras )
  • low impact aerobics ( senam aerobik aliran gerakan ringan )
  • discorobic ( kombinasi gerakan antara gerakan aerobik aliran keras dean ringan disko )
  • rockrobic ( kombinasi gerakan-gerakan aerobik aliran gerakan ringan serta gerakan-gerakan rock n'roll )
  • aerobics sport ( kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-gerakan kelentukan )
B. Manfaat senam aerobik
     Pada umumnya manfaat senam aerobik antara lain :
  • meningkatkan fungsi jantung. Dengan menaikan detak jantung anda minimal selama 15 menit, dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan anda.
  • meningkatkan kinerja paru-paru anda seperti bagian lainnya dari tubuh anda, aerobik membantu untuk memperluas paru-paru dan meningkatkan stamina dan kekuatan.
  • menjaga jantung dan paru-paru bekerja dengan baik adalah hal yang terpenting untuk dapat menguasai latihan berat tertentu. Setelah daya tahan anda dibangun, akan lebih mudah untuk menyelesaikan latihan anda dalam jumlah yang relatif singkat.
  • membantu andan untuk menurunkan berat badan, karena dalam latihan aerobik memanfaatkan oksigen secara maksimal, sehingga dapat meningkatkan metabolisme tubuh atau pembakaran lemak.
  • menjadi awet muda, karena latihan aerobik juga memiliki efek signifikan pada kesehatan memori atau daya ingat, dan meningkatkan kemampuan fungsi-fungsi organ tubuh.
  • meningkatkan sistem kekebalan tubuh, selain itu juga dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi seseorang.
  • melawan depresi. Kegiatan aerobik yang teratur telah dikenal untuk meningkatkan mood seseorang dan membantu membendung efek depresi. Tidak hanya peningkatan denyut jantung anda memperbaiki mood anda, kegiatan aerobik dapat menyenangkan dan terlalu ramah.
  • latihan aerobik meningkatkan koordinasi anda, terutama saat kita lanjut usia, koordinasi penting untuk gaya hidup sehat. 
C. Cara senam aerobik
  1. gerakan-gerakan tangan 
  • gerakan tangan membuka dan menyilang
  • mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan ke samping
  • gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah, dan menyilang
  • gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan
  • tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan menepuk paha, bahu, dsb.
  1. Gerakan-gerakan kaki 
      • berjalan di tempat
      • berbaris
      • melangkah satu atau dua langkah
      • melompat satu kaki atau dua kaki ke samping, ke depan, dan ke belakang
      • mengangkat lutut
      • tendangan, ke belakang, ke depan, dan ke samping
      • gerakan cha cha cha.
      • gerakan menggteser kaki, menyeret kaki, dsb 
      D. Contoh beberapa teknik gerak langkah kaki
           Marching 
           adalah gerakan jalan di tempat dengan mengangkat kaki kira-kira setinggi betis, lutut ditekuk 90 derajat,   setiap kaki yang mendarat atau menyentuh lantai dimulai dari bola kaki dan berakhir ke tumit. gerakan marching ini dilakukan hanya dengan low impact

           Jogging
           gerakan jogging ini ditandai dengan menggerakan atau menekukkan kaki ke arah bokong, dengan lutut mengarah ke lantai atau tegak lurus ke bawah, gunakan persendian engkel dan lutut yang menjadi tumpuan sebagai peredam gerakan. Gerakan jogging ini dilakukan hanya dengan hight impact.

           Kicking
           gerakan kicking dalam senam aerobik berbeda dengan teknik gerakan dalam olahraga lainnya, seperti kicking pada permainan sepak bola atau olahraga bela diri. teknik kicking dalam senam aerobik adalah dengan mengayun tungkai ke depan atau ke samping dalam keadaan lurus setinggi pinggang atau lebih. Gerakan kicking ini dilakukan dengan low impacct hight intencity, karena gerakan ini cukup banyak menguras tenaga, apalagi kalau melakukannya menggunakan teknikhight kick.

           Skiping
           Teknik gerak kaki ini merupakan gabungan dari gerakan jogging dan kicking, gerakannya inisiatif ditandai dengan awalan seperti jogging, yaitu adanya tekukan kakiku ke arah bokongnya yangzom kemudian menendangkan dan meluruskan kaki tersebut ke depan atau kesamping tidak lebih tinggi dari pinggang. Teknik gerak skipping ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan hight impact.

           Jumping Jakl
           Lompat kangkang itu adalah sebutan yang sudah populer di kalangan kita untuk menjelaskan jumping jack, teknik gerak ini diawali dengan membukakan kedua kaki selebar satu setengah bahu sambil melompat, kemudian menutupkan kembali sambil melompat , yang perlu  ditekankan disini adalah kedua kaki mendarat berawal dari bola kaki dan berakhir ke tumit dengan menggunakan fungsi persendian engkel sebagai peredam gerakan, kemudian sambil menekukkan lutut untuk meredam gerakan lompat jaga arah lutut tetap ke depan. Gerakan ini hanya dilakukan dengan hight impact.



           

          • Digg
          • Del.icio.us
          • StumbleUpon
          • Reddit
          • RSS

          Materi Bahan Ajar Atletik ( Lari Jarak Pendek ) Kelas X SMT.1

          Nurependi, S.Pd

          Materi Bahan Ajar Kelas X/1

          ATLETIK ( LARI JARAK PENDEK )

          Lari Jarak Pendek.
          Lari Jarak Pendek sering disebut juga lari Sprint, yang berarti lari cepat. Jarak lari yang biasa ditempuh adalah : 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Dalam kejuaraan resmi hanya jarak 50 meter yang belum pernah dilombakan.
          Lari cepat sering digunakan sebagai salah satu bentuk perkenalan program atletik di SMA, bahkan sering dijadikan sebagai tolok ukur tingkat kecekatan siswa dalam menghadapi materi-materi PJORKES selanjutnya.
          Yang dimaksud lari cepat adalah kemampuan seseorang dalam memindahkan posisi tubuhnya dari satu tempat ke tempat lainnya secara cepat melebihi gerak dasar dari keterampilan lari itu sendiri. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan lari cepat, yaitu :
          1. Teknik Start
          Teknik start pada lari cepat menggunakan start jongkok, yang terdiri dari :
          a. Start Pendek ( Bunch Start )
          Lutut kaki belakang diletakan pada ujung kaki depan dengan jarak satu kepal. Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu dan diletakan di belakang garis start. Pinggiran jari telunjuk dan ibu jari mengenai tanah. Pandangan ke depan lebih kurang 1,5 meter, badan jangan tegang dan berat badan berada di kedua tangan.
          b. Start Menengah ( Medium Start )
          Lutut kaki belakang diletakan ditengah antara ujung kaki dan tumit dengan jarak satu kepal. Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu dan diletakan di belakang garis start. Pinggiran jari telunjuk dan ibu jari mengenai tanah. Pandangan ke depan lebih kurang 1,5 meter, badan jangan tegang dan berat badan berada di kedua tangan.
          c. Start Panjang ( Long Start )
          Lutut kaki belakang diletakan sejajar dengan tumit atau dibelakang tumit kaki yang depan dengan jarak satu kepal. Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu dan diletakan di belakang garis start. Pinggiran jari telunjuk dan ibu jari mengenai tanah. Pandangan ke depan lebih kurang 1,5 meter, badan jangan tegang dan berat badan berada di kedua tangan.
          Analisa teknik Start :
          Setelah mendengar aba-aba “bersedia” pelari mengambil posisi start di atas balok start dengan berat badan berada diantara lutut belakang dan kedua lengan. Kedua lengan selebar bahu, kedua tangan berada di belakang garis. Jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V. Kedua bahu didorong ke depan, sedikit lebih depan dari pada kedua tangan lebih kurang 7 sampai 8 cm. Tungkai yang lebih kuat diletakan dibalok start yang depan, sebab kontak dengan balok ini lebih lama. Kaki depan yang berada di balok umumnya 1 3/4 sampai 2 kali panjang dari garis start. Kaki belakang yang berada di atas balok belakang biasanya 1 1/2 panjang kaki dari kaki depan ( gambar : 1 ). Bernafas dengan tenang dan teratur.
          Di dalam posisi “Siap” pelari mengangkat pinggul ke atas dan ke depan dengan sudut lutut tungkai depan kira-kira 80 sampai dengan 90 derajat, sedangkan lutut tungkai belakang dengan sudut 110 sampai dengan 130 derajat. Berat badan didukung oleh kedua lengan. Sementara itu pastikan kedua tungkai dan kedua kaki tetap kontak dengan balok start. Punggung dan kepala segaris lurus dan pandangan sesuai dengan posisi kepala. Kedua bahu berada dalam posisi agak ke depan dari posisi tegak kedua lengannya ( gambar : 2 ). Pada aba-aba “Siap” Pelari menahan nafasnya.
          Pada aba-aba “Ya” atau ketika pistol berbunyi, tungkai depan diluruskan dengan serentak dan lutut tungkai belakang digerakan lurus ke depan. Kedua lengan digerakan dengan kuat untuk mengimbangi gerakan yang sangat kuat dari ke dua tungkai ( gambar : 3 ). Pelari mencondongkan badannya ke depan untuk 5 sampai 6 meter pertama. Diluar jarak ini pelari mulai menegakkan posisi badannya. Pososi badan sepenuhnya tegak pada jarak 40 meter ( Gambar : 3 ).







          GB. 1 Bersedia GB. 2 Siap .. GB. 3 Ya..
          2. Teknik Lari
          Secara umum teknik lari jarak pendek memiliki karakteristik sebagai berikut :
          a. Sikap badan condong ke depan.
          Tujuannya untuk memperkecil hambatan udara yang datang adari arah depan, sehingga langkahnya akan lebih efektif.
          b. Langkah kaki harus lebih panjang.
          Pada awal kaki lepas dari balok start atau setelah aba-aba “Ya” pelari harus melangkahkan kaki sepanjang mungkin. Tujuannya agar mendapatkan awalan dengan tolakan kaki yang maksimal. Selanjutnya agar keseimbangan tubuh tetap terjaga, maka langkah kaki harus sudah mulai diperpendek namun dengan frekuensi gerak yang tetap cepat.
          c. Saat Pendaratan kaki.
          Saat kaki mendarat ke tanah harus selalu pada ujung telapak kaki dengan posisi lutut agak dibengkokan sedikit agar lentur saat akan membuat langkah berikutnya.
          d. Gerakan lengan.
          Saat berlari ayunan lengan harus cepat dan terkoordinasi dengan gerak kaki. Jari-jari tangan dikepalkan atau di buka rapat ( terserah ) yang penting rileks. Saat kaki kiri melangkah ke depan maka tangan kiri harus berada di belakang. Demikian sebaliknya saat kaki kanan melangkah ke depan, maka tangan kanan harus berada di belakang. Demikian seterusnya.

          3. Teknik memasuki garis finish.
          Pelari dapat mendorongkan dadanya untuk memasuki garis finish. Prinsipnya pelari tidak boleh mengurangi kecepatan larinya. Latihan yang perlu dilakukan adalah gabungan antara latihan start dan latihan Percepatan ( acceleration ). Dengan isyarat sendiri, pelari melakukan start dan akselerasi dengan menggunakan balok start, dan peserta lainnya bertindak sebagai juri kedatangan di garis finish, sejauh kurang lebih 20 meter sampai 30 meter. Garis ke dua dipasang diluar garis finish sejauh 2 sampai 3 meter. Garis kedua ini dipasang dengan tujuan agar para pelari pemula terbiasa menembus garis finish tanpa mengurangi kecepatannya. Berlarilah terus ketika memasuki garis finish, anggaplah garis kedua sebagai garis finish yang sebenarnya. Ketika berlatih cara memasukan badan pada garis finish, doronglah lebih dahulu dada ke depan dari kedua lengan dan condongkan badan ke depan ketika satu langkah lagi akan melewati garis finish. Jangan melompat di atas garis finish atau mencondongkan badan lebih awal, kalau tidak ingin tersandung.

          GB. 4 Teknik Lari GB. 5 Teknik Masuk Finish
          LATIHAN SOAL :
          1. Sebutkan macam-macam nomor lari jarak pendek berdasarkan jarak yang ditempuh.
          2. Jelaskan pengertian lari jarak pendek.
          3. Sebutkan 3 macam teknik start jongkok, dan jelaskan cara melakukan start tersebut.
          4. Jelaskan analisa teknik cara melakukan start jongkok.
          5. Apa alasan kamu memilih dan menggunakan salah satu start jongkok dalam perlombaan lari jarak pendek ?
          6. Sebutkan 4 macam karakteristik teknik lari jarak pendek.
          7. Sebutkan 3 macam teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pelari jarak pendek.
          8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan acceleration.
          9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan garis finish.
          10. Jelaskan teknik memasuki garis finish, dan bagaimana cara melatihnya

          • Digg
          • Del.icio.us
          • StumbleUpon
          • Reddit
          • RSS

          Materi Bahan Ajar Voly SMT 1

          PERMAINAN BOLA VOLY
          A. Sejarah
          Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).
          William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.
          Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
          Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.
          Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).


          B. Lapangan permainan
          Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.
          C. Cara permainan
          Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.
          Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser(atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smashbola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
          Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu babak.
          D. Penghitungan angka
          Aturan perhitungan angka permainan bola voli adalah sbb :
          1. Jika pihak lawan bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan lawan mendapatkan nilai
          2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah lawan. Jika tidak, maka lawan pun akan mendapat nilai
          E. Sistem Pertandingan
          1. Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan didisitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
          2. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
          3. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
          4. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
          5. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
          6. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
          7. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
          8. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
          9. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
          10. Kesalahan meliputi:
          a) Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
          b) Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
          c) Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
          d) Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
          e) Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
          f) Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
          g) Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
          h) Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
          11. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
          12. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
          13. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan internasional.
          F. Teknik Bola Voli
          1. Servis
          Servis pada jaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Yang perlu diperhatikan dalam service adalah Sikap badan dan pandangan, Lambungan bola ke atas harus sesuai dengan kebutuhan, Saat kapan harus memukul bola.
          Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas. Servis tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis, floating dan cekis.
          a. servis tangan bawah, adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah. Tahapan servis bawah, sbb :
          1) mula-mula pemain berdiri dipetak servis dengan kaki kiri lebih kedepan dari kaki kanan.
          2) bola dipegang dengan tangan kiri
          3) Bola dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah belakang
          4) setelah bola kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus kedepan untuk memukul bola
          5) telapak tangan menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk mendapat pantulan yang sempurna,tangan dapat pula menggenggam.
          b. Servis tangan atas, service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
          1) tennis servis
          a) Sikap persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih kedepan,kedua lutut agak rendah
          b) tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,tangan kiri menyangga bola,tangan kanan diatas bola.
          c) bola dilambungkan dengan tangan kiri kira-kira 1/2 meter diatas kepala
          d) tangan kanan ditarik kebelakang atas kepala,menghadap depan
          e) lakukan gerakan seperti mensmesh bola,perhatian terpusat pada bola
          f) lecutan tangan diperlukan pada saat p[erkenaan bola.
          2) floating servis
          a) posisi kaki sama seperti tennis servis
          b) tangan kiri memegang bola dan tangan kanan disamping setinggi pelipis
          c) dengan tangan kiri bola dilambungkan ssedikit kesamping kanan tidak terlalu tinggi
          d) setelah bola melambung keatas setinggi kepala, tangan kanan dipukulkan pada bagian tengah bola.
          e) pukulan float dapat dilakukan dengan beberapa cara :
           dengan tumit tangan
           dengan tangan, dimana ibu jari dilipat kedalam dan menempel pada telapak tangan
           memukul dengan tangan tergenggam.
          3) Cekis servis
          a) sikap permulaan dengan mengambil sikap berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat kejaring.
          b) bola dipegang tangan kiri dan kanan.
          c) saat bola dilambungkan, badan diliukkan sedikit kebelakang dan lutut ditekuk
          d) kedua tangan dijulurkan kearah samping bawah kanan dalam keadaan memegang bola.
          e) bola dilambung keatas kepala dengan kedua belah tangan.
          f) setelah bola lepas, tangan kanan ditarik kesamping kanan bawah, liukkan badan kekanan.
          g) berat badan ada dikaki kanan,telapak tangan menghadap keatas
          h) setelah bola ada pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama lengan,liukkan badan kesamping kiri
          i) perkenaan bola bagian bawah belakang bola, pukulan bola dibantu liukkan badan dan lecutan tangan.
          2. Passing
          a. Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
          1) Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
          2) tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
          3) Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
          b. Passing Atas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
          1) Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
          2) Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
          3) Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
          4) Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
          3. Smash (spike)
          Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23). Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ) Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.
          4. Membendung (blocking)
          Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
           Jongkok, bersiap untuk melompat.
           Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
           Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian memblok.
          G. Kedudukan pemain (posisi pemain)
          Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam 2 deret ke samping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero

          • Digg
          • Del.icio.us
          • StumbleUpon
          • Reddit
          • RSS

          Materi bahan ajar voly kelas X smt 1-2

          TEKNIK DASAR BOLA VOLI
          Teknik dalam permainan bola voli ada 2 macam, yaitu :
          1. Teknik Tanpa Bola.
          a. Sikap Siap.
          Berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar bahu, kedua lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135º, kedua tangan ditekuk sedikit diletakkan rileks didepan tubuh, badan dicondongkan kedepan sampai tumit terangkat.
          b. Pengambilan posisi yang tepat & benar.
          c. Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang, kesamping kiri & kesamping kanan.
          d. Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan Block.
          e. Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.
          f. Gerak meluncur.
          g. Gerak tipuan
          2. Teknik Dengan Bola
          a. Service untuk menyajikan bola pertama.
          1. Underhand Service
          Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
          Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
          Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang ke depan
          Jenis² Underhand Service
          a) Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
          b) Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
          c) Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
          d) Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.
          2. Overhead Service
          Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama² memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
          Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
          Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
          Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.
          Jenis² Overhead Service
          a. Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
          b. Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
          c. Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
          d. Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.
          3. Floating Service
          a. Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
          Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.
          Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan
          b. Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
          Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
          Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
          Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.
          4. Jump Service
          Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.
          Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
          a. Dapat menjatuhkan mental lawan
          b. Mempersulit lawan untuk membangun serangan
          c. Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
          d. Memudahkan kerja defender


          Teknik Jump Serve :
          a. Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
          b. Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
          c. Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
          d. Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
          e. Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
          f. Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah².
          Cara Melatih
          a. Untuk control spike, latihan diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan lakukan pada jarak 4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi pukulan.
          b. Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
          c. Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya ± 2m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun harus berbeda.
          d. Kontak pukulan pada bola dari jarak 3m berbeda dengan kontak pada bola pada garis belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.
          e. Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
          f. Latih pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam lapangan.
          g. Konsentrasi dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10 bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.
          b. Pass Bawah berguna untuk passing dan umpan.
          1 Pemain melakukan sikap siap.
          2 Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
          3 Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º menjadi 45º.
          4 Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
          5 Kembali kepada sikap siap.
          Jenis² Pass Bawah
          1. Pass Bawah dua Tangan
          2. Pass Bawah Satu Tangan
          3. Pass Bawah Bergulir Kesamping
          4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
          5. Pass Bawah Meluncur Kedepan


          c. Pass atas berguna untuk passing dan umpan
          Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
          1 Pemain melakukan sikap siap.
          2 Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
          3 Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
          4 Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
          5 Kembali kepada sikap siap.
          Jenis² Pass Atas
          1. Pass Atas Normal
          2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
          3. Pass Atas Bergulir Kesamping
          4. Pass Atas Meloncat
          d. Umpan untuk menyajikan bola pada Smasher.
          1. Umpan Kedepan
          Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.
          Jenis² Umpan.
          a. Umpan Normal/Open.
          Bola segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.
          b. Umpan Semi.
          Perkenaan bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.
          c. Umpan Straight/Kamboja.
          Parabol bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapngan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.
          d. Umpan Quick.
          Teknik umpan ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut quick B
          2. Umpan Kebelakang
          Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.
          e. Smash untuk serangan guna mematikan lawan.
          Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat
          1 Awalan
          Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
          2 Tolakan
          Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
          3 Meloncat
          Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
          4 Memukul Bola
          Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.
          5 Mendarat
          Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
          Jenis² Smash.
          1. Open
          Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
          2. Semi
          Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
          3. Quick
          Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
          4. Straight
          Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.
          5. Drive
          Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
          6. Dummy
          Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
          7. Bola 3 meter
          Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
          8. Kijang
          Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
          9. Double Step
          Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
          10. Step L
          Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.
          f. Block bermanfaat untuk pertahanan di net.
          Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira² lawan akan memukul bola.
          Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : Awalan, Melompat, Kontak dengan Bola & Mendarat.
          Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari² dikembangkan lebar². Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
          Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat. Jari² kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar² dapat mengurung bola tersebut.
          Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki dan lentur.
          Jenis² Block
          1. Block Bola Open
          Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
          2. Block Bola Semi
          Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
          3. Block Bola Quick
          Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
          Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
          a. Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
          b. Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
          c. Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
          d. Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block.
          e. Side step (Block 2 step) dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
          f. Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak.
          TAKTIK PERMAINAN BOLA VOLI
          A. MEMPELAJARI & MENGANALISA TEKNIK LAWAN
          1. ATTACK/SERANGAN
          a. Kebiasaan dari Spiker Lawan, siapa yang harus diperhatikan (Safe attackernya)
          b. Pola dari serangan lawan
          c. Perhatikan ‘faint ball’, apakah attacker lawan mempergunakan faint ball atau tidak
          d. Apakah regu lawan mempergunakan ‘Strong Spike, Weak Spike atau Rebound Spike’.
          2. SERVICE
          a. Jenis dari Service lawan
          b. Apakah lawan bisa mengendalikan service
          c. Kemampuan untuk mengetahui corak service dari pemain cadangan lawan.
          3. RECEIVE
          a. Bagaimana formasi dari receive attack regu lawan
          b. Perhatikan daerah yang kosong
          c. Menentukan pemain mana yang lemah dari lawan
          d. Bagaimana formasi dari service regu lawan (small)
          e. Service mana yang paling effektif terhadap lawan (lancip)
          f. Tempat yang lemah dari formasi service receive (tumpul)
          g. Bagaimana pergerakan dari tosser lawan
          h. Kemampuan pergerakan dari pada pemain lawan
          4. BENDUNGAN/BLOCKING
          a. Berapa Block yang bisa dilakukan oleh lawan
          b. Perhatikan formasi yang terlemah/terkuat/tinggi/rendah dari blocking yang dilakukan oleh lawan
          c. Catatan terperinci untuk melihat kekuatan pemain lawan dalam melakukan blocking
          d. Jenis blocking lawan, apakah menekan atau mendorong. Bila blocking lawan menekan, cover regu kita harus dekat, tetapi bila mendorong, cover regu kita harus jauh
          5. C O V E R
          a. Formasi cover dari regu lawan, dekat, jauh atau sama sekali tidak ada cover
          b. Pergerakkan tosser, jauh atau dekat dari block dan amati kelemahan gerak dari tosser tersebut, karena biasanya tosser merupakan cover utama karena kemudahan geraknya
          6. KEMAMPUAN TOSSER
          a. Perhatikan kestabilan dari tosser lawan
          b. Amati kemampuan dari tosser, apakah bisa memberikan variasi toss atau tidak
          c. Perhatikan pula tinggi atau rendah bola yang di toss
          B. MEMPELAJARI & MENGANALISA KONDISI LAWAN
          1. KEMAMPUAN & KONDISI FISIK LAWAN
          a. Perhatikan tinggi badan dari tosser lawan
          b. Daya lompat dan kecepatan lompat dari setiap pemain lawan
          c. Stamina pihak lawan
          d. Kondisi perorangan maupun beregu
          e. Apakah kondisi fisik mereka melebihi pemain regu kita
          2. KEMAMPUAN MENTAL LAWAN
          a. Bagaimana Start suatu pertandingan : baik atau tidak
          b. Amati sebab² regu lawan mendapat point
          c. Apakah Safe Attacker lawan mempunyai mental yang kuat
          d. Dalam keadaan bagaimana coach lawan minta time out
          e. Taktik apa yang dipergunakan itu, kebiasaan² dari taktik pihak lawan, bagaimana cara pergantiannya
          TAKTIK & KONDISI REGU KITA
          1. ASPEK TEKNIK
          a. Pematangan dari pada Formasi Menyerang maupun Bertahan
          b. Pematangan Teknik² tertentu
          c. Melenyapkan kelemahan² regu dan mempersiapkan pemain untuk menjalankan fungsi sebenarnya
          2. ASPEK FISIK
          a. Menyembuhkan/melenyapkan keadaan lelah dari pemain, sehingga selalu berada dalam kondisi top performance
          b. Membuat regu dalam kondisi yang baik ketika menghadapi pertandingan
          c. Menghindarkan pemain dari cedera
          d. Memberikan variasi latihan yang tidak membosankan
          e. Berikan istirahat aktif saat 3 hari sebelum bertanding
          3. ASPEK MENTAL
          a. Memupuk kepercayaan pada diri sendiri, untuk setiap pemain
          b. Memberikan dorongan sehingga akan menyadarkan pada kemampuan dari masing² pemain
          c. Mengurangi ketegangan sebelum pertandingan dan membangkitkan semangat regu
          d. Memberi nasehat bagi pemain yang gugup
          e. Relaksasi , rekreasi
          4. MELAKUKAN TIME OUT
          a. Bila kehilangan 3 angka berturut²
          b. Bila regu kita dalam keadaan kacau/bingung
          c. Serangan kombinasi regu kita, dimana safe attacker tidak pada tempatnya
          d. Apabila terjadi perubahan pada taktik lawan
          e. Bila ingin menggunakan salah satu taktik guna memenangkan game yang sedang berlangsung
          f. Bila ingin melakukan pukulan secara psychologis terhadap kubu lawan
          g. Bila ingin menginstruksikan cara untuk menghadapi lawan
          h. Bila pemain kita dalam kondisi lemah dan tidak mempunyai rasa percaya diri serta dalam kondisi tertekan
          5. MEMPERGUNAKAN TIME OUT YANG BAIK
          a. Perlihatkan wajah yang tenang pada saat time out, boleh melakukan tindakan yang keras, humor atau nasehat² yang bermanfaat untuk semua pemain
          b. Menenangkan pemain yang terlihat panik
          c. Menginstruksikan Counter Attack
          d. Menginstruksikan segi² teknik dalam permainan
          e. Usahakan untuk meningkatkan konsentrasi permainan beregu
          6. PERGANTIAN PEMAIN
          a. Mengistirahatkan pemain inti yang bermain dibawah kemampuannya, serta memberikan teguran pada pemain inti tersebut
          b. Penggantian pemain dengan pemain yang mempunyai teknik khusus, mis. Pemain dengan pukulan Strong Spike ditukar dengan pemain yang mempunyai keahlian Faint Ball, atau sebaliknya tergantung dari tipe regu lawan
          c. Memberikan pengalaman kepada pemain cadangan
          d. Untuk mendapatkan angka dari service, lakukan penggantian server dengan pemain cadangan yang mempunyai kemampuan service yang baik
          7. MEMPERGUNAKAN WAKTU ANTAR SET
          a. Berikan petunjuk tentang kelemahan pada game yang lalu serta diskusikan dengan pemain, selama istirahat antar set
          b. Merubah formasi atau pola permainan apabila diperlukan
          c. Membangun semangat apabila :
          1 Game sebelumnya kalah : lebih hati², jangan pesimis
          2 Game sebelumnya menang : lebih konsentrasi, jangan anggap remeh
          8. PERTEMUAN SESUDAH PERTANDINGAN
          a. Memberikan petunjuk baik individu maupun tim
          b. Walaupun menang atau kalah diskusi harus tetap dilakukan
          c. Tanyakan berapa banyak kemampuan yang telah dikeluarkannya dalam pertandingan yang telah berlalu, bila dalam latihan kemampuan atlit harus dikeluarkan 100%, maka dalam pertandingan seorang pemain mengeluarkan kemampuan 70% - 80% sudah baik, tetapi bila dibawah 70% pemain tersebut harus diberi teguran
          MEMPERGUNAKAN WAKTU 3 – 5 MENIT SEBELUM PERTANDINGAN
          a. Telitilah keadaan lapangan dan pantulan net
          b. Perhatikan batas² dari lapangan serta ketinggian net
          c. Bangkitkan rasa percaya diri kepada pemain terutama safe attackernya
          d. Pemain² inti harus lebih diutamakan dalam penguasaan spike
          e. Berikan kesempatan untuk service kepada pemain, agar pemain lebih tenang
          f. Membangun semangat regu dengan melakukan latihan receive dan toss exercise
          g. Mengulangi tiap item dari teknik yang akan dipergunakan dengan jalan menanyakannya kepada para pemain.

          • Digg
          • Del.icio.us
          • StumbleUpon
          • Reddit
          • RSS